Jumat, 07 Januari 2011

Bagaimana Ujian Nasional 2011

Ujian Nasional, sebagai hajat besar yang rutin digelar setiap akhir tahun pelajaran. Seluruh elemen tidak hanya lingkup dunia pendidikan, mulai dari orang tua yang sibuk mencarikan pelajaran tambahan, siswa yang belajar jadi 22 jam, hingga kalangan politik.

Bagaimana dengan Ujian Nasional tahun pelajaran 2010/2011 yang direncanakan akan dilaksanakan pada tanggal 18 s/d 21 April untuk SMA/SMK sederajat dan 25 s/d 28 susulan untuk SMA /SMK sederajat sedangkan untuk SMP sederajat pada tanggal 25 s/d 28 april dan susulan 3-5 Mei. dan khusus SMK Ujian Kompetensi Kehlian Jurusan dilaksanakan oleh sekolah paling lambat satu bulan sebelum Ujian Nasional. seperti yang disampaikan oleh Bapak Muhammad Nuh selaku menteri pendidikan sesuai dengan Permendiknas No 45 tahun 2010 tentang Ujian Nasional dan 46 tahun 2010 tentang Pelaksanaan UN, bahwa pada UN tahun 2011 ini kelulusan tidak hanya ditentukan oleh nilai pada saat UN saja. Nilai digabung.

Suatu kemajuan yang patut di berikan acungan jempol. mengapa?? Dengan diberikan konstribusi pada sekolah untuk dapat berperan dalam menentukan keLULUSan siswa akan banyak memberi support pada seluruh elemen sekolah dalam meningkatkan pelayanan kepada siswa. Dan siswa pun dapat lebih berperan aktif dalam proses pelatihan di sekolah.

Proporsi 60:40 yang diberikan sebagai langkah awal sudah cukup baik.Mudah mudahan tidak hanya 40% saja yang diberikan kepada sekolah. Apalagi untuk SMK tidak hanya dituntut untuk meLULUSkan siswanya saja tetapi bagaimana SMK mampu memberikan ketrampilan lebih tidak hanya ketrampilan terkait dengan program keahlian masing masing tetapi bagaimana mampu menumbuhkan jiwa entrepreneur dan jiwa bela negara sesuai dengan tuntutan kurikulum 2010.

Dengan adanya tuntutan dan amanah KTSP 2010, dan tuntutan kelulusan proporsi 60:40 sedikit memberikan angin segar. Namun proporsi dan sistem yang akan dilaksanakan pada tahap awal ini perlu sosialisasi yang jelas. Apakah komposisi 40% adalah komposisi untuk semua mata pelajaran atau hanya untuk pelajaran yang di UN kan saja. Jika komposisi itu hanya diberikan pada pelajaran yang di UN kan saja maka upaya yang dilakukan hanya sekedar memberikan peluang untuk meningkatkan angka kelulusan saja tetapi peluang untuk mengembangkan dan meningkatkan kelulusan yang disertai dengan skill belum tercapai.

Sosialisasi tidak hanya dilakukan oleh dinas pendidikan kepada sekolah. Tetapi bagaimana upaya pihak sekolah untuk memberikan gambaran kepada siswa bagaimana sistem yang akan dijalankan. Hal ini diperlukan agar UJIAN NASIONAL tidak menjadi "MOMOK" bagi siswa. Apalagi untuk SMK mengingat UN untuk program keahlian dilakukan minimal satu bulan sebelum UN dilaksanakan ( Bulan Maret paling lambat).